Sudah bukan rahasia bahwa hingar bingar komersial skincare konvensional acap kali mengalihkan perhatian kita pada banyaknya bahan-bahan baru — yang berarti belum banyak studi pendukung atas manfaatnya — layaknya videotron terang mencolok di tengah jalan raya di malam hari.
Jika loud luxury di promosi bahan skincare layaknya budaya memakai busana mencolok, in-your-face, logomania — dengan klaim berlebihan atau tidak berdasarnya bahan-bahan baru just for the sake being viral — bagi skincare formulator, bahan-bahan skincare yang terkesan sangat basic atau mundane inilah yang justru memberi andil besar pada integritas kulit kita jangka panjang karena kualitasnya dan studi pendukungnya selama bertahun-tahun.
Glycerin
Layaknya t-shirt putih berbahan 100% katun, glycerin adalah humectant yang cenderung menjadi andalan cosmetic chemist Javon Ford (@javonford16) di hampir seluruh produk personal care karena keserbagunaannya memelihara hidrasi, mulai dari pembersih wajah, serum, shampoo hingga pelembab.
Lebih superior lagi, glycerin adalah satu-satunya bahan humectant yang diakui oleh FDA Amerika Serikat untuk berperan sebagai pelindung kulit—pada luka ringan atau kondisi yang rapuh—jika diformulasikan pada konsentrasi mulai dari 20%.
Panthenol
Dengan lusinan data pendukung atas manfaatnya, humectant yang merangkap kerja sebagai emollient ini juga memiliki manfaat jangka panjang yang patut menjadi perhatian.
Dibanding “sepupu”nya yang lebih sering di-overhyped—hyaluronic acid dan berbagai turunannya—justru panthenol memiliki ukuran molekul lebih kecil yang memungkinkan untuk memberi hidrasi lebih mendalam pada lapisan epidermis kulit.
Jika jaringan skin-barrier layaknya anyaman yang berongga-rongga, berdasarkan argumen bahwa bahan skincare lebih mudah menyerap jika lebih kecil dari 500 dalton, panthenol dengan ukuran molekul di kisaran 200 dalton—dibanding hyaluronic acid yang di kisaran 700 dalton—lebih turut memelihara area di skin-barrier yang bertanggung jawab dalam memproduksi collagen.
The Cream
Tidak hanya untuk kulit, Panthenol juga bermanfaat memelihara kekokohan kuku dan cuticle jika diformulasikan mulai dari 2%, yang membuatnya bahan tambahan yang menarik untuk hand cream.
Emulsifier
Bahan emulsifier mungkin adalah aspek yang jarang dibahas dalam skincare karena terdengar “sangat biasa” dibanding bahan-bahan aktif yang lebih tenar lainnya, dalam hal perannya untuk memperbaiki skin-barrier. Akan tetapi pemilihan jenis yang tepat—dalam hal ini adalah fatty emulsifier Cetearyl Olivate & Sorbitan Olivate—justru merupakan kombinasi yang unik karena sifatnya yang membentuk struktur liquid crystal komponen minyak di formulasi skincare sehingga menyerupai struktur sebum alami di skin-barrier yang sehat.
Jika jaringan skin-barrier di kulit dianalogikan seperti dinding, anggap liquid crystal ini layaknya tekstur semen yang saling mengikat dan menyatukan masing-masing batu bata (sel kulit) agar tetap berdiri kokoh, lebih tahan kerusakan dan insulasi terhadap udara & suara bising dari luar.
Replenishing Hydrator
Kolesterol
Bahan yang cenderung ditakuti jika menjadi bagian konsumsi diet kita dalam konsentrasi tinggi sehari-hari, nyatanya kolesterol adalah bagian penting dalam komponen skin-barrier kita. Seringnya ditemukan bersamaan dengan ceramides dan asam lemak pada formulasi skincare, kombinasi bahan “pengisi ulang” skin-barrier ini jika digunakan secara rutin akan sangat membantu mengatasi kulit kering, eksim, psoriasis, atau kondisi kulit dehidrasi, rapuh lainnya.
REFERENCES:
- Bos JD, Meinardi MM. The 500 Dalton rule for the skin penetration of chemical compounds and drugs. Exp Dermatol. 2000 Jun;9(3):165-9
- FDA, CFR Title 21, Part 347, Skin Protectant for Over-the-Counter Human Use (fda.gov), retrieved on April 2023
- Hui X, Hornby SB, Wester RC, Barbadillo S, Appa Y, Maibach H. In vitro human nail penetration and kinetics of panthenol. Int J Cosmet Sci. 2007 Aug;29(4):277-82
- Journal of American Academy of Dermatology, Sep 1997, Vol.37 Issue 3, Pages 403-408
- A unique gel matrix moisturizer delivers deep hydration resulting in significant clinical improvement in radiance and texture. Clin Cosmet Investig Dermatol. 2019 Apr 15;12:229-239