Sejak awal GN berdiri dan bagaimana filosofi kami dalam melakukan kurasi, menilai produk, dan proses development formulasi produk, kami selalu memperhatikan dan mewaspadai segala faktor yang berkontribusi terhadap iritasi dan inflamasi yang bersifat terselubung karena memang fisiologi kulit kita yang sepintar itu menyembunyikan kondisinya saat ter”sakiti”.
Data yang paling banyak adalah bagaimana kulit terpapar dengan sinar UV matahari selama bertahun-tahun yang tidak kelihatan mata telanjang tetapi dalam beberapa bulan atau tahun kemudian kita baru merasakan munculnya tanda-tanda ter”sakiti”-nya dalam bentuk penuaan dini (photoaging): flek, kusam, kerutan, jerawat yang semakin parah atau kemungkinan terparahnya adalah kanker kulit.
Upaya pemahaman paparan berdampak terselubung ini sekarang sudah memiliki nama resmi, yaitu: studi atas faktor exposome kulit. Faktor exposome didefinisikan oleh Center of Disease Control (Pusat Pengendalian Penyakit) Amerika Serikat sebagai: “Segala paparan yang dapat menjadi sumber masalah kesehatan tubuh yang terukur dari kita lahir hingga akhir hayat.”
Adapun exposome ini merupakan ranah baru dalam memahami pengaruh berbagai faktor—yang tidak hanya bersumber dari luar tubuh, tetapi juga dari dalam—untuk lebih jauh memahami bagaimana kita bisa mengatasinya dari segi merubah gaya hidup, paparan bahan adiktif seperti rokok, makanan sehari-hari atau polusi. Khususnya untuk faktor exposome kulit berdampingan dengan memakai produk skincare dengan formulasi bahan-bahan yang compatible atau dibutuhkan oleh kulit.
KAPAN MULAI PAKAI PRODUK ANTI-AGING?
Perlu diketahui bahwa umur bukanlah garis besar tipe kulit. Memang kebutuhan kulit kita dapat berubah seiring berjalannya waktu, namun dalam perawatan sehari-hari kulit membutuhkan asupan bahan-bahan yang membantu menutrisi & melindungi kulit dalam basic skincare yang sama baiknya walau masih puber maupun sudah “dewasa”.
Dengan pemahaman tentang pengaruh exposome di atas, kulit adalah organ terluar yang paling rentan terpapar berbagai faktor eksternal ini (dan yang paling cepat menunjukkan dampak negatifnya), sehingga membantu menjawab pertanyaan bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk memakai produk anti-aging sedini mungkin. Dan bahan anti-aging terbaik adalah sunscreen atau menghindari paparan sinar UV matahari jangka panjang.
Yang selama ini kita ketahui bahwa hiperpigmentasi disebabkan oleh sinar UV, ternyata ada beberapa studi yang menemukan bahwa polusi dapat berkontribusi terhadap timbulnya hiperpigmentasi atau discoloration pada kulit dapat memberi insight bahwa memakai skincare yang bukan "sekadar melembabkan" adalah faktor yang penting untuk mengurangi efeknya.
Bagi GN kami excited untuk melihat lebih jauh perkembangan pemahaman atas faktor exposome ini dan dalam proses pengembangan produk, kami selalu menggunakan panduan filosofi formulasi yang kaya akan kombinasi bahan-bahan yang membantu kesehatan kulit: antioxidant, bahan aktif dan replenishing yang tidak hanya mencegah namun juga memutus rantai efek negatif dari faktor-faktor pro-penuaan dini ini.
REFERENCES:
- CDC.gov, Exposome, Internet (last retrieved November 2020)
- Human Exposome Project, Internet (last retrieved November 2020)
- The Influence of Exposome on Acne, Journal of European Academy of Dermatology and Venereology, May 2018 Isssu 32 (Vol 5), Pages 812–819
- International Journal of Cosmetic Science, August 2018, Vol. 40, Issue 4, Pages 328-347
- Frontiers in Pharmacology, July 2019, Vol. 10, Page 759
- Pollution as a risk factor for the development of melasma and other skin disorders of facial hyperpigmentation ‑ is there a case to be made?, Journal of Drugs in Dermatology, April 2015, Vol. 14 Issue 4, Pages 337-341
- Journal of Dermatological Science, March 2017, Vol. 85 Issue 3, pages 152-161
- The Journal of Allergy and Clinical Immunology, March 2018, Vol. 141 Issue 3, Pages 846-857